Sabtu, 16 Januari 2016

Tugas V-class 3

1.      Polar Encoding NRZ (Non Return to Zero)
NRZ-L (Non Return to Zero-Level) Menggunakan 2 level nilai (+,-) 0 dan 1 menyatakan 2 voltase yang berbeda.
      NRZ-I (Non Return to Zero-Invert in one) Menggunakan 2 level nilai (+,-) 0=tidak ada transisi; 1=transisi di awal bit.

      Polar Encoding RZ (Return to Zero)
      Menggunakan 3 level Nilai(+,0,-)
      Transisi ke high atau low di awal tiap-tiap bit, kemudian kembali ke 0.
      Polar Encoding-Biphase
      Manchester Menggunakan 2 level nilai (+,-)
      1=transisi dari low to high
      0=transisi dari high to low.
 Differential Manchester Menggunakan 2 level nilai (+,-)
 1=tidak ada transisi di awal bit
 0=ada transisi di awal bit.

2.      Unipolar Encoding
Merupakan Metode paling sederhana menggunakan 2 level (+,0).
Kelemahan: Stream bit data 1 atau 0 yang panjang dapat menyebabkan masalah sinkronisasi.

3.      Bipolar Encoding AMI (Alternate Mark Invision)
Menggunakan 3 level nilai (+,-,~).
0=Tidak ada garis sinyal (0 volt)
1=nilai positif dan negatif secara bergantian
 Bipolar With 8 Zeros Substitution (B8ZS)
Digunakan jika terdapat 8 deretan bit 0 berturut-turut, menggunakan pelanggaran (violation) Jika 8 bit 0 dan pulse voltase terakhir positif, maka Encoce sebagai 000+-0-+
Jika 8 bit 0 dan pulse voltase terakhit negatif, maka Encode sebagai 000-+0+-
Bipolar Encoding High Density Bipolar 3 Zeros (HDB3)
String dengan 4 bit 0 ditempati dengan 2 macam pulse Lihat banyaknya bit “1″ setelah last violation (ganjil atau genap) Jika tidak ada “1″ setelah last violation (misal 0000 kemudian 0000, maka asumsikan “1″nya genap.

Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar