Sabtu, 16 Januari 2016

Tugas V-class 2

1.    Pengertian QAM
Quadrature Amplitude Modulation atau QAM adalah bentuk modulasi yang banyak digunakan untuk modulasi sinyal data ke sebuah pembawa yang digunakan untuk komunikasi radio. Hal ini banyak digunakan karena menawarkan keunggulan dibandingkan bentuk lain dari modulasi data seperti PSK, meskipun banyak bentuk data modulasi beroperasi sepanjang sisi satu sama lain.
Quadrature Amplitude Modulation, QAM adalah sinyal di mana dua pembawa bergeser   dalam fase 90 derajat yang dimodulasi dan output yang dihasilkan terdiri dari keduanya   yaitu variasi amplitudo dan variasi fase. Mengingat fakta bahwa kedua variasi amplitudo       dan fase yang hadir itu juga dapat dianggap sebagai campuran amplitudo dan modulasi         fase.

2.    QAM 4 KEADAAN
QAM 4 keadaan merupakan teknik encoding M-er dengan M=4, dimana ada empat keluaran QAM yang mungkin terjadi untuk sebuah frekuensi pembawa. Karena ada 4 keluaran yang berbeda, maka harus ada 4 kondisi masukan yang berbeda. Karena masukan sinyal digital ke QAM modulator adalah sinyal biner, maka untuk memperoleh 4 kondisi masukan yang berbeda diperlukan lebih dari satu bit masukan. Dengan memakai 2 bit masukan, maka diperoleh 4 (22) kondisi yang mungkin : 00, 01, 10, 11 data masukan biner digabung menjadi kelompok dua bit. Masing masing kode bit menghasilkan salah satu dari 4 keluaran yang mungkin.

Gambar 1.1
Diagram blok pemancar QAM 4

3.      QAM 8 KEADAAN
QAM 8 keadaan adalah teknik encoding M-er dengan M=8. Dengan QAM 8 keadaan keluaran yang mungkin untuk satu frekuensi pembawa. Untuk memperoleh 8 kondisi masukan yang berbeda maka data masukan biner digabung menjadi tiga kelompok bit yang disebut
TRIBIT (23 = 8).  Masing –masing kode tribit menghasilkan salah satu keluaran yang mungkin .
Masukan bit serial mengalir ke pembelah bit dimana mengubah ke bit paralel, menjadi keluaran tiga kanal (kanal I atau kanal ‘in-phase’, kanal Q atau ‘in quadrature’, dan kanal C atau ‘kontrol’). Sehingga laju bit pada masing –masing kanal menjadi sepertiga laju data masukan (f/3). Bit kanal I dan C menuju konverter kanal I dan bit di kanal Q dan C menuju conventer kanal Q. Conventer ‘2 to 4 level’ adalah DAC (digital to analog conventer) engan masukan paralel masukan 2 bit, ada 4 tegangan keluaran yang mungkin. Bit kanal I atau Q menentukan dari polaritas dari keluaran, sinyal analog PAM (logika 1  = +V dan logika 0 = –V ). Sedangkan bit kanal  C menentukan besarnya (logika 1= 1,307 V dan logika 0 = 0,541 V), karena bit kanal C sama sebagai masukan converter kanal I dan Q, maka besar sinyal kanal I dan Q selalu sama.

Gambar 1.2 Diagram Pemancar 8 QAM

Sumber:

sigitkus.lecture.ub.ac.id/files/2013/12/TEKNIK-MODULASI-QAM.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar