Minggu, 10 Januari 2016

Embargo Ekonomi

Embargo adalah pelarangan perniagaan dan perdagangan dengan sebuah negara. Kata ini umumnya digunakan dalam perniagaan dan politik internasional
Embargo dideklarasikan oleh sekelompok negara terhadap negara lain untuk mengisolasikannya dan menyebabkan pemerintah negara tersebut dalam keadaan internal yang sulit. Keadaan yang sulit ini dapat terjadi akibat pengaruh dari embargo yang menyebabkan  ekonomi negara yang dilawan tersebut menderita karenanya.
Embargo biasanya digunakan sebagai hukuman politik bagi pelanggaran terhadap sebuah kebijakan atau kesepakatan. Salah satu contoh embargo adalah yang pernah diterapkan Amerika  terhadap Indonesia dari tahun 1999 hingga 2005 dalam hal pengadaan senjata militer akibat pelanggaran HAM yang dilakukan ABRI di Timor Timur.
Hubungan Amerika Serikat dengan Indonesia merupakan hubungan love and hate relationship; suatu ketika Indonesia bisa sangat dekat dengan Amerika Serikat dan di lain waktu hubungan Indonesia dan Amerika Serikat menjadi renggang. Hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat dimulai dari jaman Presiden Soekarno ,pada waktu itu Soekarno sangat menentang keterlibatan Amerika Serikat dalam permasalah politik dalam negeri Indonesia. Amerika Serikat pada masa Pemerintahan Soekarno juga memiliki reservasi tersendiri tentang Indonesia.
Soekarno yang beraliran NASAKOM (Nasionalis, Agama, Komunis) tidak sejalan dengan pola Pemerintahan Amerika Serikat yang mengutamakan demokrasi dan liberalisasi. Soekarno mengimbangi dengan membuat hubungan kedekatan dengan Uni-Sovyet. Hal ini menyebabkan Amerika Serikat mulai menanam pengaruhnya di Indonesia untuk menggulingkan Soekarno. Agen-agen CIA Amerika Serikat menyusup ke dalam kelompok pemberontak di Indonesia untuk mengacaukan pemerintahan Soekarno .Hingga puncaknya terjadi peristiwa G30S/PKI yang merupakan upaya Amerika Serikat untuk menggulingkan Presiden Soekarno.
Naiknya Presiden Soeharto sebagai Presiden Indonesia membawa angin segar dalam hubungan Indonesia dan Amerika Serikat. Soeharto merupakan Jendral TNI yang pro  kebijakan Amerika Serikat. Bagi Amerika Serikat, yang terpenting adalah  negara-negara di dunia tidak menganut paham komunisme, sehingga keterbukaan Presiden Soeharto akan demokrasi dan liberalisasi disambut baik oleh Amerika Serikat.. Soeharto bersikeras akan penyerangan terhadap Timor-Timur karena di wilayah tersebut terdapat partai Fretlin yang berkiblat pada aliran Komunisme.
Dengan alasan demi mencegah penyebaran komunisme di wilayah tersebut, Soeharto meminta restu Amerika Serikat untuk menyerang wilayah Timor-Timur. Amerika Serikat yang pada masa itu dipimpin oleh Presiden Ford memberikan restu kepada Indonesia untuk menginvasi wilayah Timor-Timur.Operasi Saroja dimulai pada tahun 1976 dengan tujuan untuk menghilangkan pengaruh komunisme di wilayah tersebut. Invasi Indonesia didukung penuh oleh Amerika Serikat yang memberikan bantuan alutsista demi kelancaran operasi Saroja. Bantuan dari Amerika Serikat terus berdatangan dalam berbagai bentuk mulai dari penjualan alutsista hingga pelatihan dan pendidikan militer. Cikal bakal penjatuhan embargo senjata oleh Amerika Serikat berawal dari keputusan Presiden Soeharto untuk menyerang wilayah Timor-Timur yang dulunya merupakan wilayah jajahan Portugis
Runtuhnya Uni-Sovyet sebagai lawan dari kekuata Super Power mengubah kancah geo politik Internasional Amerika Serikat dan dunia mulai mempertanyakan penyerangan Indonesia terhadap Timor-Timur. Peristiwa penembakan di Geraja Santa Cruz dan Balibo five menjadi hambatan bagi keberlangsungan hubungan Indonesia dan Amerika Serikat terutama dalam bidang militer. Amerika Serikat menghentikan program pelatihan militer (IMET) terhadap perwira Indonesia.
Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 menyebabkan Presiden Soeharto turun dan digantikan oleh Presiden Habibie. Dalam masa jabatan Presiden Habibie yang singkat (selama satu tahun), pemerintah Indonesia atas desakan asing memberikan referendum kepada rakyat Timor-Timur untuk menentukan masa depan negaranya. Hasil dari referendum tersebut adalah merdekanya Timor-Timur dari Indonesia. Setelah referendum yang dimenangkan oleh rakyat Timor-Timur, Kopasus dan kelompok Militia yang pro Indonesia melancarkan aksi-aksi yang menyebabkan terjadinya pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) berati di Timor-Timur. Akibat dari kekacauan yang disebabkan oleh Kopasus dan kelompok para military  Timor-Timur, terjadi exodus besaran-besaran warga Timor-Timur yang menghindari konflik di negaranya. Banyak masyarakat Timor-Timur yang menjadi korban akibat tindakan dari Kopasus dan kelompok para military Timor-Timur pro Indonesia.
Akibat dari perbuatan Kopasus, Amerika Serikat menjatuhkan embargo senjata terhadap Indonesia. Semasa embargo senjata berlangsung, Indonesia mengalami kesulitan untuk mendapatkan suku cadang dan perawatan untuk operasional kendaraan tempur, baik angkatan Darat Laut dan Udara. Angkatan Udaralah yang paling parah terpengaruhi oleh kebijakan embargo senjata Amerika Serikat terhadap Indonesia. Pesawat angkut dan pesawat tempur yang dimiliki Indonesia terpaksa dihanggarakan. Tidak lama setelah Indonesia di embargo senjata oleh Amerika Serikat, Indonesia mengalami masalah konflik etnis di kepulauan Maluku. TNI mengalami kesulitan dalam bidang logistik akibat diberlakukan nya embargo senjata oleh Amerika.

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Embargo



Tidak ada komentar:

Posting Komentar